Periode klasik merujuk pada masa kemajuan dan kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yakni fase ekspansi, integrasi dan kemajuan (650–1000 M) dan fase disintegrasi (1000–1250 M). Pada fase kemajuan, Islam mengalami internasionalisasi. Pada masa Bani Umayyah, Islam mulai masuk ke Eropa melalui Spanyol. Pengaruh Islam meluas dari Afrika Utara sampai ke Spanyol di belahan Barat, dan melalui Persia hingga ke India di belahan Timur. Daerah-daerah itu tunduk di bawah kekuasaan Islam.
Syariat Islam memberikan perhatian pada aspek kesehatan dan menjadikannya sebagai dharuriyyat (kebutuhan penting), di mana menjaga jiwa dan tidak menjatuhkannya ke dalam kebinasaan termasuk dharuriyyatul khams (lima kebutuhan penting) yang harus dijaga oleh umat Islam. Sebagai respon atas pentingnya kesehatan, umat Islam pada masa kejayaan peradaban Islam memberikan perhatian yang besar pada bidang kesehatan, yaitu dengan mewakafkan harta benda untuk pembangunan rumah sakit dan klinik untuk mengobati dan merawat pasien serta lembaga pendidikan kedokteran untuk mencetak tenaga medis. Sejarah telah mencatata bahwa wakaf merupakan sumber utama dan penopang kuat majunya peradaban islam di masa lalu. Termasuk kemajuan dalam bidang kesehatan karena karakteristik wakaf yang kekal dan berkesinambungan.
Sumber: Republika.id
Menurut cendekiawan muslim Muhammad Soleh Sulthan, pembagunan bidang kesehatan dengan wakaf diantaranya bertujuan untuk menjaga agama, menjaga jiwa manusia, menjaga akal, dan menjaga harta. Rumah Sakit Islam dikenal juga dengan istilah al-Baimarastanat (tempat tinggal orang sakit). Terdapat dua macam rumah sakit saat itu, yakni: rumah sakit permanen dan rumah sakit yang berpindah-pindah.
Bimaristan wakaf pertama dibangun oleh Khlifah Umayyah al-Walid bin Abdul Malik di Damaskus tahun 88 H yang mempekerjakan para dokter dan perawat untuk memberikan pengobatan dan perawatan kepada pasien. Rumah sakit ini khusus menangani penyakit lepra, yang terkenal sebagai penyakit ganas saat itu. Setelah itu, banyak rumah sakit didirikan di berbagai belahan dunia Islam lainnya. Sebagian mencapai prestasi yang tinggi, sehingga keberadaan rumah sakit-rumah sakit ini menjadi benteng ilmu kedokteran.
Rumah sakit Islam kedua adalah an-Nuri al-Kabir di Damaskus. Rumah sakit ini didirikan oleh sultan Nurrudin Mahmud pada 1154 M. Bangunan an-Nuri termasuk yang paling besar dan tetap eksis dalam waktu yang lama (1154-1899M). Rumah sakit selanjutnya adalah rumah sakit al-Manshuri al-Kabir yang didirikan oleh sultan Mamluk, al-Manshur Saifuddin Qallawun di Kairo pada 1284 M. Rumah sakit ini menjadi contoh dalam hal ketelitian, kebersihan, dan sistematika. Dalam satu hari rumah sakit ini bisa mengobati lebih dari empat ribu pasien. Rumah sakit-rumah sakit besar tersebut telah mempunyai bagian-bagian atau unit-unis spesialis. Terdapat bagian spesialis penyakit dalam; spesialis bedah dan operasi; spesialis kulit; spesialis mata; spesialis penyakit jiwa; spesialis tulang; dan lain sebagainya.
Kejayaan Bimaristan wakaf pada masa lalu, mendorong banyak pihak diberbagai negara untuk menggerakkan kembali wakaf kesehatan. Termasuk Indonesia. Di Kuwait, untuk mewujudkan peran wakaf dalam bidang kesehatan, antara lain dibangun pusat Kuwait untuk penderita autis oleh Kuwait Awqaf Public Foundation (KAPF). Para penderita autis selain diberikan perawatan dan pengobatan, diberikan juga pendidikan dan pengajaran. Masyarakat juga diedukasi tentang pentingnya memberikan perhatian terhadap penyakit autis sebagai salah satu penyakit yang tersebar luas di dunia.
Mari kita bersama mendukung gerakan wakaf untuk membesarkan umat dengan wakaf produktif. Mulai dari 20 ribu rupiah Sobat Derma Baitulmaal Muamalat bisa berwakaf melalui rekening:
Bank Muamalat 3400.999.999
Bank Syariah Indonesia 716.0222.225
An. Baitulmaal Muamalat/ BMM Wakaf
Sumber:
- Harahap MY. 2017. Wakaf Dan Pendidikan Islam Klasik. Vol 2 (2).
- https://kumparan.com/berita-hari-ini/sejarah-peradaban-islam-perubahan-dari-era-klasik-hingga-modern-1tXvIerQ36d#:~:text=Periode%20klasik%20merujuk%20pada%20masa,(1000%E2%80%931250%20M).&text=Ilmu%20pengetahuan%20dan%20arsitektur%20berkembang,Islam%20seperti%20Cordoba%20dan%20Granada.
- Hitti, K. Philip. 2006. History of The Arabs. Jakarta: Serambi.
- Jaudah, Muhammad Gharib. 2007. 147 Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
- Raghib as-Sirjani. 2015. Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia. Jakarta: Al-Kautsar.
- https://www.bwi.go.id/4645/2020/03/20/wakaf-kesehatan-bagian-1/
- https://www.republika.id/posts/5577/wakaf-kesehatan-kejayaan-islam-dan-ghirah-masyarakat-dunia
Lengkapi amalan dengan berwakaf secara online lewat Ayowakaf. Caranya, klik gambar di bawah ini!