Wakaf merupakan sedekah jariyah yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan umat. Wakaf bisa diberikan dalam berbagai bentuk dan tidak hanya dengan memberikan sebidang tanah.
Harta wakaf itu tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual, dan tidak boleh diwariskan. Karena wakaf pada hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik Allah atas nama umat dan dikelola secara professional sehingga menghasilkan surplus yang akan disalurkan untuk program-program kemaslahatan umat.
Rumah Sakit sejatinya merupakan tempat yang menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, karena di tempat itulah kita melihat proses awal dan akhir hidup seorang manusia. Selain itu, tempat tersebut juga menjadi tolak ukur kemajuan sebuah peradaban.
Rumah sakit merupakan fasilitas umum yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan maupun penelitian.
Sejarah Islam mencatat, rumah sakit pertama kali dibangun pada era Khalifah Al-Walid I yang memerintah dinasti Umayyah tahun 705-715 M/ 86-96 H. Al-Walid I membangun rumah sakit yang berasal dari tanah wakaf di wilayah Damaskus, Suriah. Rumah sakit bukan hanya berjaya di era Al-Walid, namun juga di masa Khalifah Harun Ar-Rasyid di kawasan Baghdad pada abad ke-9.
Istilah rumah sakit dalam kehidupan Islam sering disebut dengan Bimaristan yang dalam bahasa Persia berarti rumah bagi orang-orang sakit.
Penasaran seperti apa rumah sakit tersebut? Yuk, mengenal lebih jauh dengan 4 (empat) rumah sakit bersejarah yang berasal dari wakaf ini.
- Bimaristan Al Nuri
Lokasinya berada di kawasan Pasar Al Hamidiyyeh, selatan Masjid Agung Umayyah di Damaskus, Suriah. Rumah sakit ini dibangun oleh Nuruddin Zanki pada tahun 1154 sebagai rumah sakit dan sekolah kedokteran.
Rumah sakit ini memiliki kedudukan penting sebagai lembaga medis dan paling maju pada masanya. Serta terus berfungsi sebagai rumah sakit sampai abad ke-19. Bangunan ini, kini difungsikan sebagai museum kedokteran Islam.
- Bimaristan Sultan Qalawun
Rumah sakit ini di bangun di Kairo pada tahun 1284 oleh Sultan Amir Alam Al Din Sanjar Al Shuja’i, penguasa Dinasti mamluk. Rumah sakit ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas di antaranya fasilitas pengajaran untuk keragaman subjek seperti pembedahan dan oftalmologi (spesialis mata). Di samping itu terdapat pula fasilitas 100 tempat tidur untuk orang sakit, perpustakaan, dan apotek.
- Bimaristan Divrigi
Bangunan ini bukan hanya difungsikan sebagai masjid yang penuh hiasan, melainkan juga sebagai kompleks pengobatan. Bangunan ini didirikan pada tahun 1299 di kota kecil Divrigi di Anatolia Timur, sekarang di Provinsi Sivas, Turki.
Arsiteknya adalah Hurremshah dari Ahlat dan masjid ini dibangun ulang pemerintah Ahmat Shah, penguasa Mengujekids. Pada tahun 1985, rumah sakit ini masuk dalam situs warisan dunia Unesco.
- Bimaristan Di Baghdad
Bimaristan besar telah dibangun di Baghdad pada tahun 982 M/ 372 H oleh Adud ad-Dawlah dengan tenaga kesehatan yang terdiri dari 25 dokter serta sejumlah asistennya. Nuruddin Zangky pada tahun 1154 juga membangun sebuah Rumah Sakit yang juga merupakan sekolah kedokteran di Damaskus. RS ini memiliki kedudukan penting sebagai lembaga medis dan paling maju pada masanya bahkan tetap berfungsi sebagai RS sampai abad ke-19.
Itu artinya, wakaf bukan hanya tanah atau masjid. Tapi bisa lebih meluas sampai ke aspek kesehatan. Dari kisah empat rumah sakit di atas, kita belajar bahwa peradaban Islam dapat menciptakan inovasi-inovasi yang baik bagi kemaslahatan umat.
Nah, mulai dari 20 ribu, Sobat Derma Baitulmaal Muamalat sudah bisa menebar kebaikan bagi para dhuafa untuk akses kesehatannya melalui program pembangunan klinik “DnA Clinic” yang berlokasi di Depok, Jawa Barat melalui rekening berikut :
Bank Muamalat 3400.999.999
Bank Syariah Indonesia 716.0222.225
An. Baitulmaal Mumalat / BMM Wakaf