Islam merupakan agama yang menganjurkan umatnya untuk menjadi seorang yang berguna bagi orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dibenarkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’no:3289). Membaca buku merupakam salah satu kegiatan yang dapat dilakukan agar dapat menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Buku sebagai jendela dunia yang berisikan segala ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya buku menjadi salah satu benda yang paling berharga bagi para ulama zaman dahulu.
Kecintaan pada bukupun menjadi karakteristik dunia Islam pada masa itu, karena pendirian banyak perpustakaan dianggap sebagai suatu perbuatan amal shalih yang amat terpuji. Tidak heran jika ada perpustakaan yang berada dalam satu kompleks dengan masjid. Itu semua disebabkan karena masjid merupakan tempat para intelektual berkumpul dan mengkaji ilmu pengetahuan yang kemudian hasil diskusi tersebut dituangkan dalam buku. Buku-buku tersebut membentuk perpustakaan dan kemudian diwakafkan kepada masjid.
Masyarakat di hampir seluruh dunia Islam, mulai dari Atlantik hingga ke Teluk Persia, menjadikan masjid sebagai tempat yang aman untuk menyimpan buku. Buku-buku tersebut dihadiahkan dan banyak ilmuwan yang mewariskan perpustakaan pribadinya kepada masjid untuk menjamin buku mereka tetap terpelihara. Sehingga tak dapat dipungkiri jika koleksi buku pada perpustakaan masjid sangat melipah. Buku-buku yang dikaji oleh para ulama menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan berharga dikala itu. Dan juga karya buku ulama terus bertambah hingga membentuk perpustakaan besar dan kemudian diwakafkan kepada masjid.
Sumber: Kontraktor kubah masjid.com
Sebagai contoh, perpustakaan masjid tertua bernama Sufiya di Allepo, Suriah, memiliki koleksi buku sekitar 10 ribu volume. Buku-buku tersebut berasal dari pemberian penguasa Kota Aleppo yang termasyhur, Pangeran Sayf al-Dawla. Gerakan wakaf buku ke perpustakaan masjid yang dipelopori pemimpin itu juga diikuti oleh para ilmuwan dan intelektual. Selain itu ada pula Masjid Abu Hanifah di Irak yang memiliki koleksi buku yang melimpah. Buku-buku yang tersimpan di perpustakaan masjid tersebut adalah hibah dari koleksi pribadi. Salah seorang tokoh yang menjadi penyumbang buku ke Masjid Abu Hanifah adalah seorang dokter bernama Yahia Ibnu Jazla (wafat 1099 M) dan penulis sejarah Al-Zamakhshari (wafat 1143 M).
Sumber: Kumparan.com
Al-Qawariyyin adalah contoh lain dari masjid yang memiliki perpustakaan yang juga mengoleksi banyak buku. Masjid yang berlokasi di Kota Fez, Maroko, itu telah melahirkan universitas pertama di dunia. Pada tahun 1548 M, Al-Fasi seorang sejarahwan mengungkapkan, salah seorang ilmuwan yang menyumbangkan buku yang ditulisnya adalah Abu Abdullah Muhammad Al-Ajmawi. Ia menyumbangkan karya besarnya berjudul Al-Qawl Al-Mutabar kepada para siswa yang belajar di masjid itu. Ilmuwan legendaris, Ibnu Khaldun, juga mewakafkan bukunya yang berjudul Kitab Aal-Ibar ke perpustakaan masjid itu. Buku yang berharga itu lalu dipinjamkan kepada orang tepercaya selama dua bulan, setelah itu dikembalikan lagi ke perpustakaan. Jadilah perpustakaan masjid menjadi tempat penyimpanan buku-buku yang langka dan tak ternilai harganya. Dengan koleksi buku yang melimpah, para pelajar, serta ilmuwan pun berbondong-bondong pergi ke masjid. Mereka datang ke masjid dengan dua tujuan yaitu, beribadah sekaligus meningkatkan pengetahuan dari membaca buku.
Mari kita bersama mendukung gerakan wakaf untuk membesarkan umat dengan wakaf produktif. Mulai dari 20 ribu rupiah Sobat Derma Baitulmaal Muamalat bisa berwakaf melalui rekening:
Bank Muamalat 3400.999.999
Bank Syariah Indonesia 716.0222.225
An. Baitulmaal Muamalat/ BMM Wakaf
Sumber:
- https://dalamislam.com/info-islami/manfaat-membaca-buku-menurut-islam
- http://ipi.fah.uin-alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/195
- https://www.republika.co.id/berita/pyahm8313/membaca-karya-ibnu-khaldun-di-masjid
Lengkapi amalan dengan berwakaf secara online lewat Ayowakaf. Caranya, klik gambar di bawah ini!